PRABUMULIH, BERANTASSUMSEL.COM - Kisruh penolakan relokasi pedagang pasar Inpres Prabumulih ditanggapi sejumlah anggota DPRD Kota Prabumulih.
Dalam pertemuan audensi yang digelar di gedung DPRD Kota Prabumulih, Selasa sore (6/11/2018) dewan berencana meninjau kembali gedung PTM 2 Prabumulih bersama para pedagang.
Ketua DPRD kota Prabumulih, Ahmad Palo SE mengatakan, dalam pertemuan yang dilakukan dengan para pedagang pasar tersebut, pihaknya telah mendengar, menampung segala aspirasi tiga perwakilan pedagang terkait relokasi pedagang ke gedung PTM 2 Prabumulih.
“Iya jadi kita sudah bermediasi dengan pedagang, mereka menyampaikan segala persoalannya ke kita, dan sementara kita dengarkan, kita tampung dulu dan akan kita akan lihat kondisi gedung PTM 2 Prabumulih itu,” ujar Ahmad Palo dikonfirmasi media cyber ini, Rabu (7/11/2018).
Menurutnya, tiga perwakilan pedagang pasar tersebut menyampaikan beberapa poin alasan penolakan para pedagang pasar ke gedung PTM 2 Prabumulih itu ke pihaknya.
“Dari tiga komunitas kelompok pedagang pasar ini, mereka menyatakan lebih tepatnya bukan menolak sepenuhnya namun mereka meminta kami DPRD Kota Prabumulih mengajak untuk melihat kondisi ke lokasi bangunan gedung PTM 2 tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan dia, rencana peninjauan ke gedung PTM 2 Prabumulih yang telah menghabiskan dana APBD Prabumulih ratusan juta rupiah ini kedepan akan segera dilakukan oleh pihaknya.
“Sementara ini akan kita jadwalkan kembali,” singkatnya.
Seperti diketahui, tiga perwakilan dari ribuan pedagang yang tergabung dalam tiga komunitas pedagang pasar kota nanas itu mendatangi gedung DPRD kota Prabumulih, Selasa (6/11/2018) sekitar pukul 14.30 WIB.
Tiga komunitas pedagang yang hadir itu diantaranya, Komunitas Pedagang Kota Prabumulih (KPKP), Ikatan Pedagang Pasar Pasar Inpres Prabumulih (IP3IP) dan Asosiasi Pedagang Pasar Prabumulih (AP3). Mereka menolak relokasi pedagang ke gedung PTM 2 Prabumulih ini cukup beralasan.
Sebab, kondisi gedung atau tempat yang disiapkan disinyalir tidak memadai dan berukuran sempit. Bahkan potensi kelayakan dan kualitas bangunan gedung tersebut disanksikan pedagang yang menilai dapat mengancam keselamatan mereka.
“Dan yang paling kami tegaskan dengan Walikota Prabumulih adalah meminta supaya gedung PTM 2 itu benar-benar diuji kelayakannya dulu. Karena bangunan gedung itu semakin hari makin banyak retak,” ungkap Ketua Komunitas Pedagang Kota Prabumulih (KPKP), Richard Fernando. (Bakron)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar