PRABUMULIH, BERANTASSUMSEL.COM - Mengingat sekarang ini budaya membaca dan menulis dialami siswa atau peserta didik di sekolah semakin berkurang. Hal itu, tak lain yakni akibat kemajuan zaman teknologi android atau gadget.
Oleh karena itu, jangan sampai budaya dan menulis tersebut terus menurus tergerus kemajuan zaman. Tak tanggung-tanggung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terjun langsung ajak peserta didik teknik membuat cerpen ini.
"Cerpen yang dibuatkan itu tak boleh menyontek, alias harus hasil karya sendiri," ujar Pemateri, Wanda Lesmana dihadapan ratusan peserta didik perwakilan setiap SMA/SMK/MA se-Kota Prabumulih bertempat di ruangan SMA PGRI, Rabu (7/11/2018).
Setiap peserta harus menulis cerpen atau pun puisi dalam workshop ini maksimal dua halaman kertas A4.
"Boleh kita mengambil bahan reprensi dari buku karangan lain. Asalkan jangan menyontek. Karena, sebaik-baiknya karangan adalah hasil karya kita itu sendiri," jelasnya.
Bagi penulis berhasil meraih 30 terbaik pertama. Nanti, hasilnya bisa mereka cek melalui laman facebook dan instagram (ig) penerbit aksarana pena pihaknya.
"Itu buku hasil karya mereka (peserta, red) 30 terbaik asal 140 peserta perwakilan masing-masing sekolah. Akan kita abadikan di setiap perpustakaan milik sekolahnya," ungkap pria yang merupakan salah satu pemateri penerbit buku aksarana pena Yogyakarta ini.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMA PGRI, Sartono, SE, MSI menambahkan, adapun tujuan pihaknya bersikeras mengandengkan Kemendikbud guna memberikan berbagai materi terkait cara pembuatan fiksi dan non fiksi seperti cerpen, puisi dan artikel.
"Dengan maksud, mengajari murid-murid ini agar gembar nantinya membudaya menulis dan membaca. Dengan harapan, kedepannya bukan hanya menghasilkan penulis terbaik sebatas di Kota Seinggok Sepemunyian saja. Dan, terlebih soal tersebut kita berharap bisa terkenal secara nasional," tegasnya.
Kerjasama dalam kegiatan worshop dihadiri minimal 4 hingga 6 perwakilan sekolah tingkat menegah atas, baik negeri maupun swasta ini. Hal ini, tentunya baru kali pertama diselenggarakan oleh pihaknya. Dimana, kegiatan penulisan cerpen dan puisi ini bertema "Dengan semangat hari pahlawan kita ciptakan generasi penulis handal dan pandai di masa depan". (Bakron)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar