Polres Prabumulih Ajak Antisipasi Masuknya Paham Radikalisme - PT Berantas Sumsel Media

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 12 November 2018

Polres Prabumulih Ajak Antisipasi Masuknya Paham Radikalisme


PRABUMULIH, BERANTASSUMSEL.COM – Jajaran Sat Binmas Polres Prabumulih berusaha mengantisipasi masuknya paham radikalisme ke wilayah hukumnya. Sebab, paham itu dilarang bertumbuh kembang lantaran dikhawatirkan akan merubah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Karena itu, agar hal ini tak terjadi Sat Binmas Polres Prabumulih pun melakukan langkah pencegahan paham radikalisme dan anti pancasila, dengan menggelar penyuluhan dan pembinaan di enam lokasi tempat yang ada di Kota Prabumulih diantaranya; Akbid Mulia di Kelurahan Cambai, Pondok Pesantren Darussalam Cambai, Kantor NU Kelurahan Muara Dua, Kantor MUI, Kantor Baznas dan Kantor FKUB Kota Prabumulih.
“Kegiatan ini juga masih merupakan dalam Operasi bina waspada Musi 2018 dengan sasaran dalam pencegahan paham radikalisme dan anti pancasila,” ujar Kapolres Prabumulih AKBP, Tito Hutauruk SH, MH melalui Kasat Binmas, Iptu Sri Djumiati saat dikonfirmasi, Senin (12/11/2018).

Menurutnya, ada beberapa satuan tugas (satgas) yang bekerja sesuai bidangnya masing-masing dalam kegiatan ini. Diantaranya, satgas deteksi, pembinaan dan penyuluhan, dan bantuan operasional.
“Semua tugas yang diemban satgas ini saling terkait, seperti mencari informasi mengenai keberadaan orang-orang yang menjalankan paham radikalisme,” tuturnya.

Sejauh ini, lanjut Sri, segala bentuk kegiatan baik dilakukan oleh pelaku atau seseorang dan sekelompok yang akan menjalankan aksi dari paham radikalisme di wilayah hukum Polres Prabumulih tidak terdeteksi.

Kemudian memberikan penyuluhan di sejumlah lokasi yang ada di Kota Prabumulih. Dengan langkah tersebut, paling tidak Polres Prabumulih sudah bekerja semaksimal mungkin dalam mencegah dan mengatisipasi adanya aksi terorisme di wilayah hukumnya.

Mengenai pembinaan dan penyuluhan, Sri menjelaskan akan menggandeng semua komponen masyarakat mulai dari tingkat RT. Mereka juga harus bekerjasama dengan pihak kepolisan.
“Minimal mereka perlu tahu mengenai aktifitas warganya sehingga ketika ada yang dianggap mencurigakan segera memberikan laporan.
"Mari kita ciptakan situasi bebas dari paham radikalisme di masyarakat, khususnya yang ada di kota ini,” ajaknya. (Bakron)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here